Kondisi tektonik Sulawesi Utara merupakan ujung pertemuan 3 bagian utama lempengan kerak bumi yakni Lempengan Eurasia, Lempengan Pasifik, dan Lempengan Phillipine. Lempengan Pasifik dan Phillipine bergerak relatif ke arah Barat dengan kecepatan rata-rata 11 cm pertahun, kedua Lempengan tersebut menyusup atau terjadi subduksi kebawah lempengan Eurasia yakni Halmahera dan Sulawesi Utara.
Gerakan ketiga lempengan kerak bumi tersebut menyebabkan terjadinya tatanan tektonik yang cukup kompleks di kawasan Sulawesi Utara dan sekitarnya. Di daerah ini terbentuk lempengan kecil-kecil yaitu pecahan ujung lempengan Eurasia yang didesak oleh lempengan Pasifik dan Filipina.
Lempengan Eurasia adalah lempengan kontinen (daratan) sehingga memiliki massa jenis lebih kecil dibanding lempengan Pasifik dan Phillipine yang merupakan lempengan oceanik, sehingga ujung lempengan Eurasia yang tertekan pecah menjadi tiga lempengan kecil antara lain; lempengan Halmahera, Lempengan Laut Maluku, dan Lempengan Sangihe. Sedangkan Sulawesi Utara masih menyatu dengan lempengan Eurasia. Pada gambar berikut ditunjukkan bahwa lempengan Sangihe menyusup dibawah Sulawesi Utara, sementara di Laut Maluku terjadi pengangkatan akibat desakan dari Sulawesi Utara dan Halmahera. Akibat tumbukan antar lempengan tersebut, di Sulawesi Utara banyak terjadi patahan yaitu ; Patahan Gorontalo, Patahan Bolmong, Patahan Amurang, dan patahan Manado.
Peta Tektonik Sulawesi Utara Dan Sekitarnya
Akibat dari adanya pertemuan lempeng-lempeng tektonik tersebut menyebabkan adanya aktivitas seismik yang cukup tinggi di wilayah ini. Lebih dari 2000 gempabumi terjadi setiap tahun di wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya. Dominasi sebaran gempabumi berada di tengah Laut Maluku dan di struktur subduksi Laut Sulawesi. Struktur punggungan Talaud-Mayu (Talaud-Mayu ridge) yang memanjang arah utara-selatan di tengah Laut Maluku menjadi struktur tektonik utama yang menjadi penyebab gempabumi. Struktur Subduksi Laut Sulawesi juga merupakan struktur yang cukup aktif dengan dominasi gempabumi kedalaman dangkal. Dua struktur ini juga menjadi sumber gempabumi-gempabumi besar di masa lalu yang membangkitkan tsunami. Pada gambar berikut ditunjukkan sejarah sebaran lokasi pusat gempabumi di wilayah Sulawesi Utara dan sekitarnya.
Peta Seismisitas Sulawesi Utara Dan Sekitarnya